Sabtu, Maret 21, 2009

Pembagian MCQ_1

FIRST MCQ PLAN OF URINARY SYSTEM BLOCK



TOPIC LECTURER DEPARTEMEN
Clinical Anatomy of Urinay Tract dr. Siti Aminah TSE, M.Kes., Sp.KK Anatomi
Body Liquid regulation by kidney, kidney pathophysiology dr. Ratna Indriawati, M.Kes Physiology
Histology of Urinary Tract Nurul Makiyah, S. Si., M. Kes Histology
Microorganism of ethiology of Urinary Tract Infection and its pathogenesis (bacteria) dr. Hj. Inayati Habib, M. Kes/dr.Ana Majdawati Microbiology
Microorganism of ethiology of Urinary Tract Infection and its pathogenesis (virus, fungi) Dra Lilis Suryani, M.Kes Microbiology
Sexual infection disease dr. Rikyanto, Sp. KK Dermatology
Microorganism of ethiology of Urinary Tract Infection and its pathogenesis (parasite) Drh Tri Wulandari K,MKes Parasitology
Self sanitation: secrete and excreta dr. H. Kusbaryanto, M. Kes PSKI
Fiqh Al-Amraadh of Urinary Tract System dr. H. Akhmad Edy P., M.Kes PSKI
Diuretic & Pharmacotherapy of urinary tract disorder dr. H. Akhmad Edy P., M.Kes Pharmacology
Protein and NPN dr. Suryanto, Sp.PK Clinical Path.
Urinalysis and physiologic Kidney examination dr. Adang M. Gugun, Sp.PK Clinical Path.
UTI, SN, ARF, CRF, Glomerulonefritis dr. Erwin Santosa, SP.A., M. Kes Pediatric
Kidney Transplantation, Urinary tract disease (spermatocele, varicocele, hidrocele) dr Sagiran, Sp.B., M.Kes Surgery

Senin, Maret 16, 2009




sebuah desain kaos, dibuat dengan penuh kesabaran oleh salah satu sahabat dan tentunya oleh aku juga dong, hahahaha.

lumayan buat dipake sehari-hari, bangga akan karya sahabat dan karya sendiri, walau masih dalam tahap percobaan,

desain yang minimalis yang menjadikan kaos ini tampak sederhana, namun menarik "menurut q sih, hehehehe"

inilah bukti bahwa kita ini bersahabat, kita ini berkeluarga, dimana kita harus bersatu!"apa lagi hubungannya, gak ada ya...hehehehe" kira2 yg bagus yg mana ya?????jadi bingung, atau malah jelex semua lagi"kebangetan itu mah"

Sahabat Lama

Cuaca panas diledakkan oleh teriakan seorang ibu dari sebuah halte bis.

“ Jambret!” Teriaknya. Ibu itu setengah gila, meronta-ronta, melompat-lompat.

Orang-orang terperangah, lirik kiri- kanan, mencari-cari. Ya, pak Polisi gagah datang, pistol mendongak.

” Jambret….!” Ibu itu menunjuk-nunjuk, seseorang berlari kencang membawa sebuah tas kulit. Pak Polisi gagah itu pun mengejarnya. Pistol mulai keluar, diacungkan.

” Berhenti….!” Duarrrr….suara pistol meledak. Udara belah.

Jambret sial sialan itu berhenti. Pasti. Takut.

” Angkat tangan…! Buka topengmu goblok!”

Penjambret sial sialan itu mengangkat tangan, membuka topeng.

” Kkkkkkkkau!” Tunjuk pak Polisi gagah..” Ahaa….kau si Juned! Sahabat lamaku!?”

” Halah…Kkkkkau si Safri…sahabat lamaku!”

” Sini biar kuambil tas kulit itu!”

Kemudian mereka berpelukkan, sahabat lama yang sudah puluhan tahun tidak jumpa. Tas kulit diberikan kepada si ibu. Si ibu bukan main memberi hormat dan salam secara berlebihan kepada pak Polisi gagah.

” kau..ikut aku ke kantor Polisi…Juned!”

” Oke….!”

Di kantor polisi JUned mendapat perlakuan istimewa. Ia dikurung dalam kerangkeng khusus, diberi fasilitas istimewa, ada kamar mandinya, ada kasur empuknya, membuat tahanan lain iri kepadanya.

” Sahabat…besok pengadilanmu akan dilaksanakan…!”

” Oke, sahabat lamaku!” Bukan main bahagianya Juned.

Ruang pengadilan biasa-biasa saja, karena kasus nya bukan kasus selebritis. Pengacara Juned namanya si Paruntungan Hasibuan , masih sama, sahabat lama si Juned..

Pak Hakim masuk.

” Oalaaaaa……!” Mata Pak Hakim yang sifit itu terbelalak tajam ketika melihat terdakwa. ” Kkkkkau…si Juned…Sahabat Lamaku…!”

” Halahhh….kau…si Norman, sahabat Lamaku…!”

” Lama kita tak bersua ya?”

” Ya, memang cukup lama, Kau si Paruntungan Hasibuan!” Pak Hakim menunjuk pengacara si Juned. Pak polisi gagah pun masuk, datang agak telat memang,ingin menyaksikan jalannya pengadilan.

” Haaa? Kkkkkau….si Jefrii…!?” Teriak Pak Hakim kegirangan.

Pada akhirnya ruang sidang itu dipenuhi oleh gelak tawa dan pembicaraan masa lalu. Kenangan. Masa-masa SMA.

” Nostalgia…SMA kitaaaaaa…..!” Teriak mereka, sambil memukul-mukulkan palu pada meja.

Rabu, Maret 04, 2009

finally...

fyuh... sebentar lagi blok_10 akan berakhir, tak terasa q udah sampai blok_10 ya...., padahal perasaan baru kemaren deh q masuk UMY, emng hidup tuh gak bisa diduga-duga, kadang kalo ditunggu-tunggu lamanya banget! tapi kalo gak ditunggu cepet banget, bener gak? bener kan...ayo ngaku ja....hohohoho

ayo tetep semangat masih ada 14 blok lagi, mudah-mudahan ja kita lulus semuanya tepat waktu dan dengan hasil yang memuaskan. amien.........

keep your smile! talk less do more! and tetap SEMANGAT!!!!

Minggu, Maret 01, 2009

Sendiri

Matahari pagi mulai memasuki celah-celah jendelaku. Matahari yang kian bersinar membuat hari-hari menjadi indah dan bermakna. Aku Rasti, seorang mahasiswi desain grafis di salah satu universitas swasta di Jakarta. Aku punya keluarga yang harmonis. Setiap hari keluargaku menyempati untuk bersama. Aku bangga sekali dengan keluargaku. Aku punya keluarga yang selalu mengerti dan demokratis dan juga beragama. Walaupun hidupku sederhana tapi aku merasa hidupku selalu indah dan lebih dari kesederhanaan yang aku punya.

Rutinitas hari-hariku, seperti biasa pagi-pagi berangkat ke kampus untuk memenuhi kewajibanku sebagai seorang mahasiswi. Dan pulang pada sore hari. Begitulah kegiatan ku! Bila libur aku menyempatkan waktu luang untuk keluarga dan teman-teman. Tapi bukan untuk pacar. Karena aku memang tak punya seorang yang spesial dalam hidupku, setelah dua tahun pisah dengan kekasihku. Dulu aku berpikir hidup ini indah bila ada seorang hadir di sampingku tapi nyatanya aku lebih senang, nyaman, indah bila yang menemaniku adalah keluarga dan teman-teman terbaikku. Mungkin aku juga egois mengapa aku tak pernah membuka hati ini untuk seseorang dan tak pernah untuk mencoba menerima seseorang lagi. Dan aku berpikir, hal itu mungkin akan bahagia sesaat karena perjalanan hidupku masih panjang. Oleh karena itu, saat ini aku hanya ingin menyenangkan keluarga ku dulu, sampai pada waktunya aku harus membuka hati ini kepada orang yang sangat tepat.

Tahun demi tahun berganti dan dilalui bulan yang terus berganti, dan searahnya jalannya waktu. Aku menjalani hidup dengan semua rutinitas. Sampai pada akhirnya seorang temanku bertanya.

“Uda hampir lebih dari dua tahun tapi kok lo masih ga mau membuka hati untuk sesorang lagi sih! Ras, semua orang ga sama. Mereka mempunyai sifat yang beda, mungkin pada waktu itu lo dipisahkan karena memang bukan jodoh yang Tuhan kasih buat lo. Lo jangan pernah berpikir semua laki-laki itu sifatnya sama, Ras.”

Ketika aku mendengar petuah-petuah dari teman-temanku. Aku memang menyadari betapa egoisnya aku.

Sampai suatu saat, aku mencoba nasehat-nasehat yang teman-teman aku berikan. Ketika itu, aku lagi makan sendirian di salah satu fast food terkenal. Hari itu memang full sekali, maklum hari itu adalah hari libur. Aku menempati meja untuk dua orang. Sebenarnya aku di situ bukan bermaksud untuk berkencan atau bertemu khusus untuk seseorang. Tapi memang aku ingin makan di luar dan sendirian saja.

Hujan lebat terus mengguyur daerah Bekasi. Aku menikmati spaghetti yang harumnya sudah menggoda perutku sambil melihat hujan turun di luar sana. Di saat aku memandang keluar, seseorang menyapaku meminta agar ia bisa duduk di depanku karena memang tempat yang disediakan sudah terisi.

“Maaf, boleh saya duduk di sini?”

“Oooh, boleh kok boleh. Silahkan,” jawab aku dengan terbata-bata.

Aku tercengang melihat laki-laki itu. Langsung dia memperkenalkan dirinya. Dan menyodorkan tangan kanannya yang bergelang hitam putih ke hadapanku.

“Aku Ran, kamu siapa?”

“Aku Rasti,” jawabku cepat. Dan secepat aku melepas tanganku dari genggamannya.

“Maaf ya sebelumnya, aku tadi ga melihat tempat dulu jadi langsung aja aku pesan makanan, kirain aku masih ada tempat lagi. Eeeh, ternyata ga ada,” cerita Ran. “O ya, tapi tempat ini emang ga da yang nempatin kan? Atau memang kamu lagi menunggu seseorang ya? Maaf kalo iya, aku juga hanya sebentar kok. Kalau teman kamu sudah datang aku akan pergi,” tambah Ran.

“Oh ga kok! Aku emang lagi sendiri aja,” jawab singkat aku.

Entah mimpi apa aku semalam. Hari itu ada laki-laki tampan menghampiriku. Sempat ku mencuri pandang melihat wajah dia tanpa sepengetahuannya. Pertemuan itu cukup singkat, tapi entah mengapa, aku merasa ingin bertemu lagi dengannya. Perkenalan kita memang lancar-lancar aja, penuh canda tawa seperti sudah berkenalan lama saja. Sampai makanan kita sama-sama sudah habis, obrolan terus berlanjut.

Hujan sudah mulai mereda. Dan segera aku akhiri pertemuan itu karena aku harus cepat-cepat pulang karena masih banyak tugas kuliah yang belum diselesaikan.

”Sorry, kayanya hari ini obrolan kita sampai di sini dulu deh. Aku mau pulang karena masih banyak banget tugas yang harus diselesaikan! Kamu habis ini ga da kegiatan lagi?” tanya Rasti.

”Ga ada kok, habis ini aku langsung pulang. Oh iya, ga apa apa Ras, kamu pulang aja, selesaikan tugasnya yah! Hati-hati di jalan!” jawab Ran dengan senyumannya.

”OK. Thanks!” Kuraih tas ku yang ada di meja dan langsung meninggalkan foodcourt tersebut. Belum sampai pintu keluar, terdengar suara yang memanggilku.

”Tunggu Ras!” teriak Ran sambil melambaikan tangannya.

Duh, apa lagi sih nih. Ngapain dia manggil aku lagi. Apa ada barangku yang ketinggalan, pikirku dalam hati.

”Mmm, Ras, boleh ga bareng sampe parkiran?” tanya Ran dengan tersipu malu.

”Ya ampuun Ran, kirain aku kenapa. Ya boleh lah. Yuk, sekalian. Aku juga mau ke parkiran”.

Akhir pertemuan itu, ada sesuatu yang terlupa olehku. Aku lupa meminta nomer telepon agar bisa berhubungan lagi. Tapi apa mau dikata, ia sudah pergi jauh dari hadapanku. Aku hanya berharap bertemu dia lagi.

Hatiku juga merasa aneh, kenapa begitu cepat aku merasakan getaran ini. Getaran yang sudah hampir dua tahun, aku tak merasakannya. Apa aku segampang ini menyukai seseorang? Ataukah ini adalah love at first sight? Entahlah aku tak tahu. Aku hanya menjalani saja perasaan ini. Kalau memang dia untukku, aku yakin pasti dipertemukan kembali. Kalau tidak, ya sudah. Pertemuan itu menjadi sebuah kenanganku di kesendirian tengah derasnya hujan.

Lagi-lagi rutinitas membuatku lupa akan segala hal yang dahulu terjadi. Aku pun mulai melupakan peristiwa singkat itu. Aku hanya ingin menjalani hidup ini dengan lurus-lurus saja. Bila memang aku sudah waktunya diberikan jodoh sama Tuhan, pasti aku tak akan mengelaknya.

Urinary Tract Infection (UTI)

Urinary Tract Infections

The urinary tract is the body's filtering system for removal of liquid wastes. Women are especially susceptible to bacteria which may invade the urinary tract and multiply resulting in infection.

Although most urinary tract infections or UTIs are not serious, they are painful. Approximately fifty percent of all women will have at least one UTI in her lifetime with many women having several infections throughout their lifetime. Fortunately, these infections are easily treated with antibiotics that cause the symptoms to quickly disappear. Some women seem are more prone to repeated infections than others and for them it can be a frustrating battle.

What Causes Urinary Tract Infections?

The most common cause of UTI are bacteria from the bowel that live on the skin near the rectum or in the vagina which can spread and enter the urinary tract through the urethra. Once these bacteria enter the urethra they travel upwards causing infection in the bladder and sometimes other parts of the urinary tract.

Sexual intercourse is a common cause of urinary tract infections because the female anatomy can make women more prone to urinary tract infections. During sexual intercourse bacteria in the vaginal area is sometimes massaged into the urethra by the motion of the penis.

Women who change sexual partners or begin having sexual intercourse more frequently may experience bladder or urinary tract infections more often than women in monogomus relationships. Although it is rare, some women get a urinary tract infection every time they have sex.

Another cause of bladder infections or UTI is waiting too long to urinate. The bladder is a muscle that stretches to hold urine and contracts when the urine is released. Waiting very long past the time you first feel the need to urinate causes the bladder to stretch beyond its capacity which over time can weaken the bladder muscle. When the bladder is weakened it may not empty completely and some urine is left in the bladder which may increase the risk of urinary tract infection or bladder infection.

Other factors may also increase a woman's risk of developing UTI including pregnancy, having urinary tract infections or bladder infections as a child, having past menopause, and diabetes.

What are the Symptoms of Urinary Tract Infections?

Symptoms of UTI or bladder infection are not easy to miss and include a strong urge to urinate that cannot be delayed which is followed by a sharp pain or burning sensation in the urethra when the urine is released. Most often very little urine is released and the urine that is released may be tinged with blood. The urge to urinate recurs quickly and soreness may occur in the lower abdomen, back, or sides.

This cycle may repeat itself frequently during the day or night--most people urinate about six times a day, when the need to urinate occurs more often a bladder infection should be suspected.

When bacteria enters the ureters and spread to the kidneys, symptoms such as back pain, chills, fever, nausea, and vomiting may occur, as well as the previous symptoms of lower urinary tract infection.

Proper diagnosis is vital since these symptoms can also be caused by other problems such as infections of the vagina or vulva. Only your physician can make the distinction and make a correct diagnosis.

How is Diagnosis of UTI Made?

The number of bacteria and white blood cells in a urine sample is the basis for diagnosing urinary tract infections. Urine is examined under a microscope and cultured in a substance that promotes the growth of bacteria. A pelvic exam may also be necessary.

What is the Treatment for Urinary Tract Infections?

Antibiotics are the usual treatment for bladder infections and other urinary tract infections. Seven to ten days of antibiotics is usually required although some infections may require only a single dose of antibiotics.

It's important that all antibiotics are taken as prescribed. Antibiotics should not be discontinued before the full course of antibiotic treatment is complete. Symptoms may disappear soon after beginning antibiotic treatment. However, if antibiotics are quit early the infection may still be present and recur.

Another urine test may be ordered about a week after completing treatment to be sure the infection is cured.

Tips for Preventing Urinary Tract Infections

  • The most important tip to prevent urinary tract infections, bladder infections, and kidney infections is to practice good personal hygiene. Always wipe from front to back after a bowel movement or urination, and wash the skin around and between the rectum and vagina daily. Washing before and after sexual intercourse may also decrease a woman's risk of UTI.
  • Drinking plenty of fluids (water) each day will help flush bacterium out of the urinary system and emptying the bladder as soon as the urge to urinate occurs may also help to decrease the risk of bladder infection or UTI. Some physicians recommend urinating before and after sex as well as a mean of flushing out any bacteria that may enter the urethra during sexual intercourse.
  • Vitamin C makes the urine acidic and helps to reduce the number of potentially harmful bacteria in the urinary tract system.
  • Wear only panties with a cotton crotch--cotton allows moisture to escape whereas other materials may trap moisture and create a potential breeding ground for bacteria.
  • Cranberry juice often helps to reduce frequency of bladder infections. Cranberry supplements are available over-the-counter and many women find they work amazingly quickly when an UTI has occurred, however, a physician's diagnosis is still necessary even if cranberry juice or herbals reduce pain or symptoms.
  • If you experience frequent urinary tract infections changing sexual positions that cause less friction on the urethra may help. Some physicians prescribe an antibiotic to be taken immediately following sex for women who tend to have frequent UTIs.

Things to Remember...

Although urinary tract infections are common and distinctly painful they are usually easy to treat once properly diagnosed and only last a few days. When treated promptly and properly urinary tract infections are rarely serious.

Symptoms of Urinary Tract Infections

Bladder Infection

  • strong, constant urge to urinate
  • sharp pain or burning in the urethra during urination
  • inability to fully empty bladder
  • possible blood in urine
  • soreness in lower abdomen, back, or sides

Kidney Infection

  • above symptoms
  • back pain
  • chills
  • fever
  • nausea
  • vomiting

Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Men's Health Thu, 06 Nov 2003 09:37:00 WIB

Apa yang dimaksud dengan infeksi saluran kemih (ISK) ?
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah ditemukannya kuman pada urin yang umumnya steril. Secara anatomi, ISK dibagi menjadi infeksi saluran kemih bagian atas dan infeksi saluran kemih bagian bawah. ISK bagian atas mencakup semua infeksi yang menyerang ginjal, sedangkan ISK bagian bawah mencakup semua infeksi yang menyerang uretra, kandung kemih dan prostat.

Apa saja yang dapat menyebabkan ISK ? Sebagian besar kuman penyebab ISK adalah kuman enterik, Escherichia coli ( 80 %) yang merupakan kuman terutama penyebab ISK pada wanita. Pada pria dan pasien di rumah sakit, ISK terutama disebabkan oleh kuman Proteus, Stafilokok dan bahkan Pseudomonas (30-40%).

Bagaimana seseorang dapat terkena ISK ?
Sebagian besar ISK merupakan infeksi yang bersifat asenden/menjalar ke atas. Wanita terutama sangat rentan terhadap ISK, oleh karena saluran kencingnya lebih pendek daripada pria. Pada wanita, biasanya kuman-kuman penyebab ISK yang berasal dari anus berpindah ke kemaluan dan membentuk koloni. Yang kemudian masuk ke dalam kandung kemih melalui saluran kencing yang pendek dengan spontan maupun mekanik pada saat hubungan seksual.

Pada pria, pasien penderita Pembesaran Prostat Jinak (PPJ) umumnya lebih beresiko terkena ISK karena adanya hambatan dalam pengeluaran air seni. Pada pasangan homoseksual juga beresiko terkena ISK yang dihubungkan dengan frekuensi anal seks (hubungan seksual melalui anus). Pada bayi baru lahir dan juga pada laki-laki usia muda terdapat bukti bahwa sirkumsisi (sunat) memperkecil angka kejadian ISK secara bermakna.

Tanda dan gejala apa yang bisa ditemui pada penderita ISK ?
ISK dapat terjadi tanpa keluhan sama sekali, terutama pada wanita, dan terkadang ditemui adanya riwayat ISK sebelumnya yang mendatangkan keluhan. ISK biasanya ditemukan setelah adanya keluhan berupa : frekuensi (berkemih yang makin sering), nyeri saat berkemih, nyeri di daerah atas kemaluan, perasaan tidak dapat menahan kencing, kencing berwarna kemerahan, demam, menggigil, mual dan sakit pinggang.

ISK bagian bawah biasanya ditandai dengan frekuensi kencing yang makin sering, nyeri saat berkemih, perasaan tidak dapat menahan kencing dan kencing berwarna kemerahan. Sedangkan ISK bagian atas biasanya ditandai dengan demam, menggigil dan kencing berwarna kemerahan.

Pemeriksaan apa saja yang dapat mendeteksi adanya ISK ?
Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan darah dan pemeriksaan urin. Pada pemeriksaan darah dicari apakah ada tanda-tanda infeksi. Pemeriksaan urin merupakan standar baku emas atas diagnosis ISK. Urin yang diperiksa ditanam di atas media biakan untuk kuman dan dilihat apakah ada kuman yang tumbuh.

Harus diperhatikan apabila kuman yang tumbuh terlalu bervariasi, dipikirkan kemungkinan adanya kontaminasi sewaktu pengambilan contoh urin. Di saat sekarang terkadang diperlukan pemeriksaan fungsi ginjal, pemeriksaan radiologi/x-ray dan pemeriksaan ultrasonografi ginjal untuk lebih memastikan diagnosis dan menentukan asal dari infeksi tersebut.

Apa pengobatan untuk ISK ?
Biasanya pasien dianjurkan minum yang banyak agar jumlah kencingnya meningkat dan juga diberikan obat yang menurunkan keasaman urin apabila dikeluhkan rasa nyeri saat berkemih. Kebersihan daerah disekitar kemaluan juga penting untuk mencegah adanya infeksi berulang dan menghilangkan faktor-faktor pencetus. ISK yang sederhana pada wanita biasanya dapat sembuh secara spontan dan juga berespon sangat baik dengan antibiotik yang sederhana.

Infeksi pada anak berumur kurang dari 2 tahun adalah serius dan harus dievaluasi secara penuh. Untuk infeksi yang sifatnya akut/mendadak terkadang dibutuhkan antibiotik dengan spektrum yang luas dan sifatnya lebih kuat. Pada orang dewasa, penting untuk mencari kemungkinan adanya batu di ginjal, kandung kemih atau saluran kemih karena umumnya merupakan faktor penyebab munculnya ISK.

Harus juga dipikir kemungkinan adanya kelainan anatomi atau kuman yang resisten terhadap antibiotika bila ISK terjadi berulang. Biasanya apabila ditangani secara dini dan tepat, ISK dapat sembuh secara sempurna dan tidak meninggalkan gejala sisa.

Bagaimana pencegahannya?
Menjaga kebersihan diri terutama organ berkemih adalah sangat penting. Dianjurkan untuk mencuci kemaluan dan sekitarnya dengan air setelah selesai berkemih. Gunakan air yang bersih dan kemudian dikeringkan.